ALDO-SHARE : Download Software,Crack,Keygen,Serial Number,Patch Full Version.
Taburan bintang di langit malam yang cerah dengan sedikit awan kini
sulit kita temukan. Apalagi di perkotaan dengan banyaknya cahaya yang
berpendar dari lampu-lampu jalan dan gedung-gedung tinggi membuat
hitamnya langit tak sehitam di pelosok-pelosok perdesaan. Ilmuwan dan
astronom memetakan benda-benda langit, objek-object dalam ruang tiga
dimensi didatarkan pada kertas sehingga sulit dipahami. Tak heran
banyaknya orang bingung membaca peta kota yang relatif datar dan statis,
apalagi membaca peta langit yang bisa dianggap permukaan setengah bola
dilihat dari pusatnya serta bersifat dinamis, selalu bergerak.
Sekolah menengah mengajarkan pengetahuan dasar tentang hal tersebut,
seperti konsep horison, azimuth, orbit rotasi bumi, orbit ekliptikal,
gerhana, tata surya dan konstelasi bintang. Kadang sang guru membumbui
pelajaran tersebut dengan keharusan untuk mampu membuat lingkaran
sempurna di papan tulis tanpa alat bantu jangka. Di luar sekolah, dunia
hiburan menyodorkan ramalan picisan astrologi. Tidak penting, namun
kadang ramai diobrolkan, kadang dicocok-cocokkan, seolah ramalan itu
haruslah tepat sesuai dengan diri kita. Bahkan si pemilik atribut zodiak
belumlah tentu tahu di mana konstelasi bintangnya berada di langit.
Peta langit kini lebih visual dalam simulasi di planetarium, sebuah peta
langit dalam layar setengah bola. Duduk agak telentang menyaksikan
bagaimana planet dan bintang dipetakan. Saat proyeksi peta digerakkan
terlalu cepat membuat kita serasa berputar hendak terjungkal. Di
Indonesia, mungkin hanya Planetarium Jakarta di komplek Taman Ismail
Marzuki yang bisa anda kunjungi.
Perkembangan teknologi kini sudah memberikan kesempatan kita untuk
menikmati planetarium di rumah melalui layar monitor komputer. Bahkan
aplikasinya tersedia bebas, tak perlu membayar lisensi, tinggal unduh,
set lokasi rumah/kota anda, dan nikmati. Beberapa aplikasi ilmu
perbintangan ini kurang menarik bagi awam, mungkin karena terlalu
spesifik atau terlalu saintifik, atau hanya sekadar penampilan grafiknya
terlalu kaku. Satu aplikasi planetarium yang sangat menarik dan bagus
adalah Stellarium.
Saat Stellarium pertama kali dibuka, kita masukkan posisi geografis
rumah atau kota kita, dan Stellarium akan menampilkan langit sesuai
dengan jam komputer. Jika malam hari anda akan mendapatkan langit hitam
penuh bintang, jika siang hari layar monitor anda sedikit silau oleh
pendaran cahaya matahari. Dengan menggunakan mouse anda tinggal gerakkan
ke arah langit mana anda ingin melihat. Anda pun bisa memilih mode
tampilan, bisa dalam mode perspektif seperti mata kita memandang horison
dan langit langsung, bisa stereografik, bahkan bisa menampilkan dalam
bentuk pandangan mata ikan.
Dengan tombol mouse-wheel anda bisa menuju ke objek pengamatan dengan
pembesaran, informasi nama dan keterangan lainnya akan terlihat di sudut
kiri atas, bahkan ada tampilan dinamis seperti jarak objek, sebab objek
yang sedang diamati bergerak realtime sesuai dengan kenyataannya.
Dari 120.000 objek yang dipetakan dengan aplikasi ini memang tidak
semuanya mempunyai gambarnya. Beberapa objek penting disertai dengan
gambar hasil pengamatan teleskop raksasa, membuat objek yang kita amati
lebih realistik, misalnya saat mengamati planet Saturnus dengan
pembesaran kita akan melihat Saturnus berotasi, terlihat dari tekstur
permukaannya yang bergerak.
Tidak hanya objek langit berupa planet dan bintang, tampilan Stellarium
disertai pencahayaan dan kondisi atmosfer. Misalnya saat sore hari
matahari terbenam maka langit Stellarium akan memerah kekuningan. Selain
horison disertai arah kompas, juga bidang langit bisa ditampilkan grid
azimuth, garis konstelasi bintang, nebula, dan gambaran artistik
konstelasi. Beberapa tampilan horison bisa dipilih, apakah di laut atau
di padang rumput.
Stellarium: Gerhana Matahari Total 11 Juni 1983Stellarium: Gerhana Bulan Total 5 Mei 2004
Selain menampilkan penampakan langit saat terkini, Stellarium pun dapat
menampilkan penampakan langit di masa lalu atau masa depan dengan cara
memasukkan tanggal dan jamnya. Saya bernostalgia menyaksikan proses
gerhana matahari total 11 Juni 1983 dulu, menyaksikan proses gerhana
bulan total 5 Mei 2004 yang lalu, juga melihat langit saat saya
dilahirkan.
Stellarium juga bisa difungsikan sebagai media presentasi dalam bentuk
script, misalnya anda dibawa ke langit kota Bangladesh tahun 2009 saat
gerhana matahari total, layar akan bergerak dengan sendirinya dan
kalimat penjelasan akan muncul di layar, step by step, pembesaran objek,
gerakan objek dan sebagainya.
Kebutuhan spesifikasi komputer untuk aplikasi ini tidaklah terlalu
tinggi, saya nyaman menggunakannya di komputer Pentium III/733,
bersistem operasi Linux. Untuk Windows dan Macintosh juga tersedia.
Mari memandang langit!
Download Stellarium
sumber: jay adalah yulian